Minggu, 30 Juni 2013

tugas akhir softskill

Pasca Kenaikan Harga BBM, Konsumsi Premium dan Solar Turun Hingga 15%
Rista Rama Dhany - detikfinance
Minggu, 30/06/2013 17:37 WIB

Jakarta - Dalam sepekan terakhir pasca kenaikan harga BBM subsidi, konsumsi BBM Premium dan Solar subsidi turun hingga 15% per harinya.

Berdasarkan data realisasi penyaluran BBM subsidi dari PT Pertamina sejak 22 Juni hingga 28 Juli 2013, Premium konsumsinya turun 14% di bawah rata-rata penyaluran harian normal, sedangkan Solar turun 15% di bawah rata-rata penyaluran harian normal.

"Berdasarkan data realisasi penyaluran 22 Juni hingga 28 Juni 2013, Premium rata-rata disalurkan sebanyak 69.450 KL per hari atau 14% di bawah rata-rata penyaluran harian normal. Adapun, realisasi penyaluran Solar mencapai 36.650 KL per hari atau sekitar 15% di bawah rata-rata penyaluran harian normal," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/6/2013).

Rata-rata penyaluran harian normal Premium adalah sebanyak 80.654 KL per hari, sedangkan Solar sebesar 43.000 KL per hari.

Menurut Ali, penyaluran yang masih berada di bawah rata-rata normal tersebut merupakan efek sementara dari kebijakan kenaikan harga BBM pekan lalu 22 Juni 2013. Konsumen, selama pekan pertama pasca kenaikan harga masih memanfaatkan BBM yang dibelinya pada saat sebelum kenaikan harga.

"Selama kurang lebih sepekan sebelum kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, penyaluran jauh berada di atas rata-rata normal. Sepekan pertama pasca kenaikan harga masyarakat, terutama pengguna mobil masih memanfaatkan BBM yang dibeli sebelumnya sehingga pembelian di SPBU berkurang," tandasnya.

Menurutnya fenomena ini hanya sementara, dua minggu lagi konsumsi diperkirakan naik tinggi atau kembali normal.

"Penurunan ini masih merupakan efek sementara dan perlu waktu sedikitnya dua pekan atau sebulan untuk melihat kenderungan konsumsi oleh masyarakat," ujar Ali,

Menurut Ali, kendati masih dibawah normal, tren penyaluran berangsur-angsur mulai meningkat. Contohnya penyaluran Premium yang sempat tinggi pada Sabtu (22/6/2013), kemudian turun drastis menjadi hanya 55.750 KL di hari berikutnya, namun pada Jumat (28/6/2013) penyaluran meningkat menjadi 70.000 KL dan kembali naik menjadi 79.000 KL pada Sabtu (29/6/2013).

"Tren yang sama juga terjadi pada Solar bersubsidi. Sempat turun menjadi sekitar 28.000 KL pada Minggu (23/6), penyaluran akhir pekan lalu mulai berada di kisaran 39.000 KL," katanya.

Sebelumnya pada Jumat, (21/6/2013) pemerintah melalui Menteri ESDM Jero Wacik mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi per Sabtu (22/6/2013) mulai pukul 00.00 WIB.

Pemerintah menetapkan kenaikan harga untuk Premium Rp 6.500 per liter dari sebelumnya Rp 4.500 per liter, sementara untuk Solar dinaikan Rp 5.500 per liter dari sebelumnya Rp 4.500 per liter.






My comment :
natural that the amount of fuel purchases declined after the announcement of fuel price increases. article, many motorists who use subsidized fuel such as gasoline and diesel. with rising fuel prices, one would expect the amount of fuel consumption is decreased, because the price is set high enough before there is a rise of prices.

rising fuel coincided with the rise in food prices in the community. price increases like this are common when the feast will approach. however, the predicted decline in the premium diesel fuel consumption will not last long. This is only due to the impact of the announcement of the fuel price hike. perhaps, in the next few days, the consumption of gasoline and diesel fuel will be back to normal, because no matter how everyone needs fuel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar