ARTIKEL PENGANGGURAN
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis & macam pengangguran
Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Penyebab terjadinya pengangguran
Kurang Lapangan Kerja
Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang tidak memenuhi standar, merupakan penyebab pengangguran di Indonesia. Memulai usaha sendiri bukan hal mudah. Apalagi, aklau tidak tahu cara dan tidak terbiasa mencari peluang bisnis sejak kecil. Cara mengatasinya adalah berusaha melakukan banyak hal tanpa banyak perhitungan itu dan ini.
Satu tahun, niatkan untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Cobalah menjadi seorang petani, pedagang, bahkan penarik becak bila perlu. Kalau tak sanggup, coba magang di sebuah restoran atau kafe atau menjadi tukang kebun, tukang cuci, dan lain-lain. Pengalaman yang tidak mengenakkan ini akan memecut diri agar mau berusaha lebih keras demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Jika masa menganggur hanya digunakan untuk berleha-leha dan menghabiskan waktu menonton TV atau hanya tidur dan tidur lagi, sepertinya otak dan tubuh belum siap untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Cara menanggulangi pengangguran di Indonesia
- Buka lahan pertanian Agro Industri dan rekrut anak bangsa untuk bekerja dan sekaligus transmigrasi (seperti program PIR yang diselenggarakan orde baru didaerah Riau) sebanyak mungkin.
- Tingkatkan produksi pertanian dengan memanfaatkan tanah yang tidak tergarap dengan tanaman produk export, misal : jahe, bahan obat/jamu, atau buah-buahan.
- Buka dan dorong industri perumahan , misal : batik tulis, tenun untuk produk export.
- Jadikan pengangguran-pengangguran sebagai target yang harus dicapai setiap wilayah provinsi/kabupaten.
- Diadakan pelatihan tenaga kerja yang siap pakai.
- Rumahkan orang lansia yang masih bekerja, karena tidak produktif.
- Permudah perijinan bagi yang ingin membuka usaha.
- Ekspor pengangguran yang terampil untuk menjadi TKI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar